Gadis 20 tahun yang diberi nama asal-asalan oleh orangtuanya dengan pernyataan, "Aku tak mau memberatkan arti nama bagi bayiku, terserah sajalah jika nama adalah doa, karena aku tak tau cara berdoa hingga setua ini. Dia perempuan dan namanya Kumbang. Lalu?"
"Kau perempuan dan kunamai Kumbang. Agar bingung orang-orang".
Kumbang, baru-baru ini dikeluarkan secara paksa dari rumah nyaman berbentuk hati seukuran Gelora Bung Karno.
Berbekal sebuah mirrorless, kumbang dilepaskan di hamparan sawah tanpa sekat.
Awalnya dia berpikir rumahnya adalah hal paling besar, ternyata ada sesuatu yang lebih besar daripada itu. Semua mata melihat pada kumbang, mulut-mulut penuh asumsi berbicara sana sini, tak berani klarifikasi, hanya justifikasi.
Kumbang adalah orang paling datar dan tak berperasaan, karena setelah pengusiran paksa itu, Kumbang mengambil jantungnya dan di pecah menjadi tujuh dalam Horcrux yang dibuat dengan kematian.
Kumbang mengetahui banyak hal tanpa punya tujuan. Dia tak bernyawa dan kesepian. Kematiannya, ia serahkan pada orang lain yang dapat menghancurkan ketujuh Horcrux-nya. Orang itu adalah hal yang paling tidak diketahui Kumbang.
***
Suatu siang, di sebuah warung tahu lontong, Kumbang bertemu dengan Babi. Babi Tuli.
Lalu mereka bercakap-cakap, Babi memulai.
Sebelumnya, ini adalah kesempatan langkah bagi si Babi karena dapat berbicara dengan Kumbang, maka si Babi Tuli menyodorkan es teh kelapa untuk Kumbang sebagai salam perkenalan.
B : "Hallo Mbang, Kumbang".
Seperti biasa, Kumang acuh, tetap fokus pada makananya.
B : "Aku Babi, Mbang. Lengkapnya, Babi Tuli".
Si Babi mendekat, sangat dekat dengan telinga Kumbang. Kumbang begidik geli dan tersedak.
K : "Uhuanjeeeng"
Si Babi cepat-cepat memberi Kumbang minum.
K : "Thanks"
Setelah melihat Kumbang membaik, Babi langsung memulai obrolan. Babi menarik tangan Kumbang, menatap matanya dalam-dalam dan kejadian ini cukup membuat Kumbang jijik serta begidik.
B : "Mbang, tatap aku. Aku serius pengen bicara sama kamu. Aku butuh kamu yang terkenal dimana-mana ini untuk memberiku nasihat. Aku nggak pernah dengerin orang ngomong, tapi buat kamu, aku buka kedua telingaku lebar-lebar".
Kumbang menimbang, sementara muka Babi semakin menjijikan.
K : "Aku dapet apa?"
B : "Dapet info orang yang kamu cari".
K : "Aku nggak nyari siapa-siapa".
B : "Kamu nyari penghancur Horcrux-mu."
Kumbang terdiam, berpikir, apa iya? Tetapi terlepas dari iya tidaknya, penawaran si Babi cukup menggiurkan.
K : "Setuju, Bi. Jadi, mau bahas apa?"
B : "Cinta, Mbang."
Sial!. Kumbang memaki dalam hati. Cinta, adalah bahasan paling tidak disukai Kumbang.
K : "Kenapa harus cinta? Kenapa dengan cinta?"
B : "Karena itu yang semua orang pengen tau dari kamu, Mbang. Karena cinta itu pembahasan yang penting nggak sih Mbang?"
Kumbang menghela napas singkat, dan mengangkat pundak seolah berkata entah.
B : "Oke Mbang, intinya cinta menurutmu apa?"
K : "Cinta ya sesuatu yang kamu rasa pas jatuh cinta"
B : "Rasa seneng, rasa deg-degan pas ketemu dia, rasa nggak mau kehilangan, rasa bahwa di asatu-satunya. gitu?"
K : "Rasa apapun Bi, terserah pokoknya pas kamu jatuh cinta, ya itu cinta".
B : " Tapi apa yanbg aku rasain ke pacar pertama aku sama pacar kedua aku kok beda ya, kayanya aku salah deh nganggep bahwa itu cinta ke pacar pertama, kayanya aku cintnanya ke pacar kedua."
K : "Hell -_- terserah deh Bi."
B : "Loh jangan gitu Mbang, jadi gimana? itu yang aku rasa ke pacar pertamaku bukan cinta kan?"
K : "Dulu sempet bahagia nggak sama pacar pertama?"
B : "Iya."
K ; "Yaudah itu cinta. Cinta tuh absurd Bi, karena punya banyak bentuk, punya banyak makna dan tiap orang beda. gabisa juga kamu bilang ini cinta lalu setelahnya bilang ini bukan cinta karena persepsimu tentang cinta berubah. pada saat itu, yang kamu rasa ya cinta, setelahnya gausa diperdebatin lagi atau di ralat semacam aku salah, ternyata itu bukan cinta. Kenapa harus
terkotak-kotak, terhalang definisi, terhalang makna?"
Babi sedikit tercengang, Kumbang tidak lagi datar, emosinya sedikit meluap.
K ; "Sori, Bi"
Kumbang kembali datar dan meminum esnya.
B : "Gapapa, Mbang. Minum aja dulu hehehe"
K : "Bi, Makna semakin bias, manusia suka memaknai semuanya sesuai idealnya dia, susuai pencapaiannya. Itu wajar. Dan soal cinta, tidak ada yang namanya titik kepuasan."
Setelah itu, terjadi keheningan singkat, Babi Tuli dapat menerima pendapat Kumbang tanpa elakan. Babi setuju sepenuhnya. Bahwa tak adail menyebutnya "bukan cinta, salah orang" setelah lama berbahagia dengannya dan menemukan sosok yang baru, atau sosok lain yang diidamkan. Yang harus dilakukan adalah menerimanya, ikhlas.
B : "Thanks ya, Mbang".
K : "Ya."
B : "Seseorang yang kamu cari itu, tinggal pada dunia buku yang ia baca."
K : "Itu dimana?"
B : "Tidak ada yang tau, dia selalu berpindah ketika bacaannya ganti".
Kumbang menerawang jauh.
To be Continued...
B :
0 komentar:
Post a Comment