Sunday, 8 August 2021

Trash Audit(!) but, Trust Yourself(?)

Trash Audit adalah games ke-2 dalam kelas #belajarzerowaste. Games yang membuat saya mendapat pesan pada malam (pengampunan) pengumpulan terakhir. Apakah games ini begitu menantang hingga pada malam terakhir-pun saya belum bisa menyetorkannya? Atau saya yang belum cukup percaya diri untuk menyelesaikannya?.

Okay, kita mulai dari pertanyaan “Apa trash audit itu?”.  Saya kutip dari materi Mas Aang Hudaya yang menjelaskan dengan cukup padat perihal ini. Bahwa trash audit itu adalah sebuah metode untuk menganalisis distribusi atau aliran sisa konsumsi di rumah. Tujaunnya jelas, untuk menemukan jenis dan jumlah limbah yang kita hasilkan dalam kurun waktu tertentu. Selanjutnya, “Mengapa itu penting?” Agar kita AWARE sama HASIL KONSUMSI yang sudah kita sumbang pada kerusakan bumi. 

Melakukan trash audit secara tertib dan disiplin akan sangat membantu kita dalam mengenali diri, melalui sisa hasil konsumsi. Hal yang berat dan menantang adalah perihal rasa percaya diri yang sedang saya alami. Membuat saya kurang percaya apakah akan berlaku jujur dan konsisten pada apa yang akan saya mulai dalam kelas ini. Saya tidak mau hanya berhenti pada games-games yang diberikan, sehingga membuat saya ingin melakukannya dengan sempurna. Tapi mindset itu justru membuat saya menghindar dan menunda games ini dengan meng-kambing-hitam-kan situasi dan kondisi.

Dari yang sudah tertulis di atas, akan terlihat hasil pengerjaan saya dalam games ini:

1. Data Seluruh Sisa Konsumsi (Seharusnya di-Timbang, di-Catat, dan di-Foto Selama Seminggu Berturut-Turut)

- Organik: 

Sisa konsumsi organik berupa kulit buah, kulit sayur, ampas teh, ampas kopi, kulit bawang, dan kulit telur masuk ke dalam komposter.

Sisa konsumsi organik berupa sisa nasi, sayur dan lauk kemarin, beserta tulang belulang masuk ke dalam juglangan RT atau di kubur di halaman belakang rumah.

- Anorganik:

Sisa konsumsi anorganik dipilah dan dibersihkan, setelah itu di setor ke Bank Sampah atau dimanfaatkan kemabali sebagai Alat Peraga Edukatif (APE) dan pot bunga.


- Residu: 

Sisa konsumsi residu masuk ke TPS.

2. Data Tipe/Jenis Sisa Konsumsi Terbanyak

- Organik: Kulit buah, kulit sayur, sisa nasi, dan sisa sayur.

- Anorganik: Botol minuman kemasan, kemasan snack, dan kemasan mie instan.

- Residu: Kertas minyak, struk belanja, dan tissue.


3. Catatan Muasal Sisa Konsumsi dari Aktivitas yang Dilakukan

Jajan di luar dan Makanan pesan-antar.

Aktivitas beli jajan di luar dan membeli makanan pesan antar meningkat terutama saat saya dalam keadaan hamil muda. Jajan di luar saat terlupa membawa kantung dan tempat makan/minum sendiri sangat membuat saya merasa bersalah. Sementara dalam kasus makanan pesan-antar, saya belum pernah mencoba untuk meminta penjual menggunakan wadah yang akan saya ganti, bukan yang sekali pakai. Sehingga dua sumber aktivitas tadi menambah sisa konsumsi tak terpakai pada rumah tangga saya. 

4. Hasil

Tujuan dari games ini adalah untuk mengetahui timbulan sisa konsumsi yang dihasilkan dan memetakan pola konsumsinya. Dengan syarat harus ditimbang, difoto, dan dicatat selama satu minggu berturut-turut. Kemudian dianalisis agar memberi pelajaran beserta solusi dari dampak yang dihasilkan pada pola konsumsi kita.  

Maka jika berbicara hasil, saya seharusnya gagal dalam games ini. Karena saya tidak menjalankan proses berupa praktik yang diminta selama satu minggu. 

Tapi, bagi saya hasilnya lebih dari laporan yang harus saya kirim untuk memenuhi tugas, melainkan kejujuran dan kesadaran saya pada  proses pribadi dan tahap selanjutnya setelah menulis ini. 

Semoga baik saya maupun pembaca, dimampukan beristiqomah dalam kebenaran yang baik. Amin.

Catatan: Foto di atas adalah dokumentasi pribadi sebelum mengikuti kelas zero waste, yang tidak terdeteksi berat dan lama waktu tertimbunnya. 

#games2bzw #belajarzerowaste #kelasbelajarzerowaste2021 #kelasbzw2021 #bzwbatch9 







Share:

0 komentar:

Post a Comment